Senin, 03 Desember 2012

contoh job vacancy,job application later,curriculum vitae beserta terjemahan indonesianya


JOB VACANCY

THURSDAY, OCTOBER 27, 2011 on 12:23 pm.
ENGLISH TEACHERS JOBS VACANCY in OXFORD ENGLISH COURSE

Posted by www.lowongankerja.com,

CARE GIVER ENGLISH COURSE TEACHER

OXFORD ENGLISH COURSE is a reputated english course in Menteng – Center Java, urgently we need a care giver people to join us to be an English Course Teacher in OXFORD ENGLISH COURSE.
Requirements:
• S1 Graduate preferably in related field
• Good command of English both written and spoken
• Good personality, patient, energetic, willing to learn, a team player, max. 35 yrs old
• Willing to be located in cities of Indonesia (Jakarta (J), Makasar (MKS), Pekanbaru (PB), Medan (M), Samarinda (SM). • Can operating computer.
Interested people are invited to send the CV and application letter not later than November 5, 2011 to:
OXFORD ENGLISH COURSE at LETJEND.SUPRAPTO STREET 28-D
Menteng, Jakarta Center.
or
E-mail address:
enquires@appletreeps.com

President of OXFORD ENGLISH COURSE
Widyo Pambekti, M.H














Job Application Letter



JEND.SUDIRMAN STREET 45 October 28, 2011
Tanah Abang, Jakarta Center


President of
OXFORD ENGLISH COURSE
LETJEND.SUPRAPTO STREET 28-D
Menteng, Jakarta Center

Dear Mr. Widyo Pambekti,
After reading your advertised in www. lowongankerja.com on Tuesday, October 26, 2011. I would like to apply to post of an English Teacher in your course, OXFORD ENGLISH COURSE.
I am 21 years old. I was graduated from “University of Indonesia” this year. As you will see from my CV, I have the qualifications which you require:
• S1 Graduate preferably in related field
• Good command of English both written and spoken
• Good personality, patient, energetic, willing to learn, a team player, max. 35 yrs old
• Willing to be located in cities of Indonesia (Jakarta (J), Makasar (MKS), Pekanbaru (PB), Medan (M), Samarinda (SM). • Can operating computer.
I have both an external qualification and internal certificates from courses. Initially I obtained a diploma from the Minister of Education. In addition to that, I have attended a number of language courses run by the University of Indonesia.
I speak two foreign languages well. The first, of course English. I speak fluently in English, I also speak some German. I feel this would be useful in this work. There are a number of reasons for my applying for this post. First, having worked as a teacher for several years, I now feel ready to take on the challenge and responsibility of being form tutor. Furthermore, I would like work with children. And finally I would also like to live and work in Menteng.
I am available and waiting for interview at any time. I can be contacted most easily on the mobile phone number given above. I look forward to meeting you.

Sincerely,

Risang Adhi Pradana, SPd




Curriculum Vitae (CV)

1. Personal Data

Full Name : RISANG ADHI PRADANA
Sex : Male
Place, Date of Birth: Purworejo, August 4,1990
Nationality : Indonesia
Marital Status : Single
Height, Weight : 165 cm, 45 kg
Healt : Perfect health
Religion : Moeslem
Address : Tentara Pelajar Street 65, Purworejo, Central Java.
Phone : 085229381785
E-mail : adhipradanarisang@yahoo.co.id


2. Educational Background

1994-1995 : Nursery School Mardisiwi, Purworejo, Central Java
1995-2001 : State Elementary School Kertosono, Purworejo, Central Java
2001-2004 : State Junior High School 9 Purworejo, Central Java
2004-2007 : State Vocational School 1 Purworejo, Central Java
2007-2011 : University of Indonesia


3. Course and Education

2006-2007 : English Course at TRAVELLERS ENGLISH COURSE, Jl. Jend. Sudirman 66,
Purworejo
2007 : Computer Course at TECHNOCOURSE, Jl. Jend. Ahmad Yani 35, Purworejo.
2008-2009 : German Course at Deutsch Sprachunterricht, Jl. Sam Ratulangi 114-F, Jakarta Center.


4. Qualifications

- Technical Skills such as Computer Programming, Automotive Technical, and Operating Machine
- Can Speak English and German
- Can Operate Computer
- Can Applying Internet
- Can Operate Ms.Word 2003&2007, Ms.Excel, Ms.Power Point, Ms.Publisher, and Ms.Acces.
 JOB VACANCY

Kamis, 27 Oktober, 2011 pada 0:23 pm.
ENGLISH TEACHERS JOBS VACANCY di KURSUS BAHASA INGGRIS OXFORD

Diposkan oleh www.lowongankerja.com,

PERAWATAN PEMBERI GURU BAHASA INGGRIS KURSUS

OXFORD KURSUS BAHASA INGGRIS adalah kursus bahasa Inggris reputated di Menteng - Jawa Tengah, mendesak kita perlu orang pemberi perawatan untuk bergabung dengan kami untuk menjadi Guru Kursus Bahasa Inggris di KURSUS BAHASA INGGRIS OXFORD.
persyaratan:
S1 Graduate sebaiknya dalam bidang terkait
Baik perintah bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan
Baik kepribadian, pasien, energik, mau belajar, pemain tim, max. 35 yrs old
Bersedia ditempatkan di kota-kota di Indonesia (Jakarta (J), Makasar (MKS), Pekanbaru (PB), Medan (M), Samarinda (SM). Bisa operasi komputer.
Tertarik orang diundang untuk mengirimkan surat CV dan aplikasi paling lambat November 5, 2011 ke:
OXFORD INGGRIS KURSUS di LETJEND.SUPRAPTO STREET 28-D
Menteng, Jakarta Pusat.
atau
E-mail:
enquires@appletreeps.com

Presiden KURSUS BAHASA INGGRIS OXFORD
Widyo Pambekti, M.H
















Job Application Letter



JEND.SUDIRMAN STREET 45 28 Oktober 2011
Tanah Abang, Jakarta Pusat


Presiden
OXFORD INGGRIS KURSUS
LETJEND.SUPRAPTO STREET 28-D
Menteng, Jakarta Pusat

Dear Mr Widyo Pambekti,
Setelah membaca Anda diiklankan di www. lowongankerja.com pada Selasa 26 Desember 2011. Saya ingin melamar untuk posting dari seorang guru bahasa Inggris dalam kursus Anda, OXFORD INGGRIS KURSUS.
Saya 21 tahun. Saya lulus dari tahun "Universitas Indonesia" ini. Seperti yang akan Anda lihat dari CV saya, saya memiliki kualifikasi yang Anda butuhkan:
• S1 Graduate sebaiknya dalam bidang terkait
• Baik perintah bahasa Inggris baik lisan maupun tulisan
• Baik kepribadian, pasien, energik, mau belajar, pemain tim, max. 35 yrs old
• Bersedia ditempatkan di kota-kota di Indonesia (Jakarta (J), Makasar (MKS), Pekanbaru (PB), Medan (M), Samarinda (SM). • Bisa operasi komputer.
Saya memiliki kualifikasi dan sertifikat eksternal internal dari kursus. Awalnya saya memperoleh ijazah dari Menteri Pendidikan. Selain itu, saya telah menghadiri beberapa kursus bahasa dijalankan oleh Universitas Indonesia.
Saya berbicara dua bahasa asing dengan baik. Yang pertama, tentu saja bahasa Inggris. Saya berbicara dengan fasih dalam bahasa Inggris, saya juga berbicara bahasa Jerman. Saya merasa ini akan berguna dalam pekerjaan ini. Ada sejumlah alasan untuk menerapkan saya untuk posting ini. Pertama, setelah bekerja sebagai guru selama beberapa tahun, sekarang saya merasa siap untuk mengambil tantangan dan tanggung jawab menjadi guru bentuk. Selain itu, saya ingin bekerja dengan anak-anak. Dan akhirnya saya juga ingin tinggal dan bekerja di Menteng.
Saya tersedia dan menunggu untuk wawancara setiap saat. Saya dapat dihubungi paling mudah pada nomor ponsel yang diberikan di atas. Saya berharap untuk bertemu dengan Anda.

Hormat kami,

Risang Adhi Pradana, SPd






Curriculum Vitae (CV)

1. data Pribadi

Nama Lengkap: Risang ADHI PRADANA
Kelamin: Laki
Tempat, Tanggal Lahir: Purworejo, Agustus 4,1990
Kebangsaan: Indonesia
Pernikahan Status: Lajang
Tinggi, Berat: 165 cm, 45 kg
Healt: Sempurna kesehatan
Agama: Jemaah
Alamat: Tentara Pelajar Jalan 65, Purworejo, Jawa Tengah.
Telepon: 085229381785
E-mail: adhipradanarisang@yahoo.co.id


2. Latar Belakang pendidikan

1994-1995: Sekolah Tk Mardisiwi, Purworejo, Jawa Tengah
1995-2001: SD Negeri Kertosono, Purworejo, Jawa Tengah
2001-2004: SMP Negeri 9 Purworejo, Jawa Tengah
2004-2007: Kejuruan Negeri 1 Purworejo Sekolah, Jawa Tengah
2007-2011: Universitas Indonesia


3. Kursus dan Pendidikan

2006-2007: Kursus Bahasa Inggris di KURSUS BAHASA INGGRIS TRAVELLERS, Jl. Jend. Sudirman 66,
Purworejo
2007: Komputer Course at TECHNOCOURSE, Jl. Jend. Ahmad Yani 35, Purworejo.
2008-2009: Kursus Jerman di Deutsch Sprachunterricht, Jl. Sam Ratulangi 114-F, Jakarta Pusat.


4. kualifikasi

- Teknis Keterampilan seperti Pemrograman Komputer, Teknik Otomotif, dan Mesin Operasi
- Bisa Berbahasa Inggris dan Jerman
- Bisa Mengoperasikan Komputer
- Bisa Menerapkan Internet
- Bisa Mengoperasikan Ms.Word 2003 & 2007, Ms.Excel, Ms.Power Point, Ms.Publisher, dan Ms.Acces.




MAKALAH PERKEMBANGAN BUDAYA POLITIK DI INDONESIA


MAKALAH PKN
“Perkembangan Budaya Politik di Indonesia”
Di Bimbing oleh: Drs. Matjais

















 




Oleh: Diah Martiningsih(14)





DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 BAURENO
TAHUN AJARAN 2011/2012
Budaya Politik yang Berkembang di Indonesia
Sejak negara Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 sampai era reformasi saat ini dipandang dari sudut perkembangan demokrasi sejarah Indonesia, negara kita dalam menjalankan roda pemerintahan dengan menggunakan demokrasi dibagi dalam empat masa. Pertama, masa Repubik Indonesia I (1945-1959) atau yang lebih dikenal dengan era Demokrasi Liberal atau Demokrasi Parlementer.Kedua, masa Republik Indonesia II (1959-1965) atau yang lebih dikenal dengan era Orde Lama atau Demokrasi Terpimpin.Ketiga, masa Republik Indonesia III (1965-1998) atau yang lebih dikenal dengan era Orde Baru atau Demokrasi Pancasila.Dan yang terakhir yang berlaku sampai saat ini adalah masa Republik Indonesia IV (1998-sekarang) atau yang lebih dikenal dengan era Reformasi.
Perkembangan demokrasi di Indonesia telah mengalami pasang surut dari setiap masa ke masa.Perkembangan demokrasi tersebut mempengaruhi pula stabilitas sistem politik Indonesia.Karena itu sangat penting untuk mengkaji berhasil atau tidaknya suatu rezim yang sedang atau telah berkuasa, diperlukan suatu kerangka kerja yang dapat digunakan untuk menjelaskan kehidupan ketatanegaraan.Dalam kajian ini adalah terkait dengan kehidupan politiknya.Ada dua kerangka kerja yang sering digunakan oleh para pengamat politik untuk melihat bagaimana kinerja sistem politik suatu negara.Karena salah satu sifat penting sistem politik adalah kemampuannya untuk dibedakan dengan sistem politik lainnya, seperti organisme dan individu misalnya.Kedua kerangka kerja tersebut adalah pendekatan struktural-fungsional dan pendekatan budaya politik. Dengan pendekatan struktural-fungsional akan dapat diketahui bagaimana struktur-struktur maupun fungi-fungsi politik suatu sistem politik bekerja. Sedangkan dengan pendekatan budaya politik akan dapat diketahui bagaimana perilaku aktor-aktor politik dalam menjalankan sistem politik yang dianut oleh negara masing-masing, dalam hal ini adalah elite maupun massanya. Karena pentingnya mempelajari perkembangan sistem politik di negara kita ini, maka dalam tulisan kali ini saya akan mencoba sedikit mengulas mengenai perkembangan sistem politik Indonesia dari mulai era Demokrasi Parlementer, era Demokrasi Terpimpin, era Demokrasi Pancasila, dan yang terakhir adalah era Reformasi dengan menggunakan kerangka kerja pendekatan budaya politik.

1.Era Demokrasi Parlementer (1945-1950)
Budaya politik yang berkembang pada era Demokrasi Parlementer sangat beragam. Dengan tingginya partisipasi massa dalam menyalurkan tuntutan mereka, menimbulkan anggapan bahwa seluruh lapisan masyarakat telah berbudaya politik partisipan. Anggapan bahwa rakyat mengenal hak-haknya dan dapat melaksanakan kewajibannya menyebabkan tumbuhnya deviasi penilaian terhadap peristiwa-peristiwa politik yang timbul ketika itu (Rusadi Kantaprawira, 2006: 190).Percobaan kudeta dan pemberontakan, di mana dibelakangnya sedikit banyak tergambar adanya keterlibatan/keikutsertaan rakyat, dapat diberi arti bahwa kelompok rakyat yang bersangkutan memang telah sadar, atau mereka hanya terbawa-bawa oleh pola-pola aliran yang ada ketika itu.
Para elite Indonesia yang disebut penghimpun solidaritas (solidarity maker) lebih nampak dalam periode demokrasi parlementer ini.Walaupun demikian, waktu itu terlihat pula munculnya kabinet-kabinet yang terbentuk dalam suasana keselang-selingan pergantian kepemimpinan yang mana kelompok adminitrators memegang peranan.Kulminasi krisis politik akibat pertentangan antar-elite mulai terjadi sejak terbentuknya Dewan Banteng, Dewan Gajah, dan PRRI pada tahun 1958. Selain itu, dengan gaya politik yang ideologis pada masing-masing partai politik menyebabkan tumbuhnya budaya paternalistik. Adanya ikatan dengan kekuatan-kekuatan politik yang berbeda secara ideologis mengakibatkan fungsi aparatur negara yang semestinya melayani kepentingan umum tanpa pengecualian, menjadi cenderung melayani kepentingan golongan menurut ikatan primordial.Selain itu, orientasi pragmatis juga senantiasa mengiringi budaya poltik pada era ini.

2.Era Demokrasi Terpimpin (Dimulai Pada 5 Juli 1959-1965)
Budaya politik yang berkembang pada era ini masih diwarnai dengan sifat primordialisme seperti pada era sebelumnya.Ideologi masih tetap mewarnai periode ini, walaupun sudah dibatasi secara formal melalui Penpres No. 7 Tahun 1959 tentang Syarat-syarat dan Penyederhanaan Kepartaian.Tokoh politik memperkenalkan gagasan Nasionalisme, Agama, dan Komunisme (Nasakom).Gagasan tersebut menjadi patokan bagi partai-partai yang berkembang pada era Demorasi Terpimpin.Dalam kondisi tersebut tokoh politik dapat memelihara keseimbangan politik.
Selain itu, paternalisme juga bahkan dapat hidup lebih subur di kalangan elit-elit politiknya.Adanya sifat kharismatik dan paternalistik yang tumbuh di kalangan elit politik dapat menengahi dan kemudian memperoleh dukungan dari pihak-pihak yang bertikai, baik dengan sukarela maupun dengan paksaan. Dengan demikian muncul dialektika bahwa pihak yang kurang kemampuannya, yang tidak dapat menghimpun solidaritas di arena politik, akan tersingkir dari gelanggang politik. Sedangkan pihak yang lebih kuat akan merajai/menguasai arena politik.
Pengaturan soal-soal kemasyaraktan lebih cenderung dilakukan secara paksaan.Hal ini bisa dilihat dari adanya teror mental yang dilakukan kepada kelompok-kelompok atau orang-orang yang kontra revolusi ataupun kepada aliran-aliran yang tidak setuju dengan nilai-nilai mutlak yang telah ditetapkan oleh penguasa.
Dari masyarakatnya sendiri, besarnya partisipasi berupa tuntutan yang diajukan kepada pemerintah juga masih melebihi kapasitas sistem yang ada.Namun, saluran inputnya dibatasi, yaitu hanya melalui Front Nasional.Input-input yang masuk melalui Front Nasional tersebut menghasilkan output yang berupa output simbolik melalui bentuk rapat-rapat raksasa yang hanya menguntungkan rezim yang sedang berkuasa. Rakyat dalam rapat-rapat raksasa tidak dapat dianggap memiliki budaya politik sebagai partisipan, melainkan menujukkan tingkat budaya politik kaula, karena diciptakan atas usaha dari rezim.

3.Era Demokrasi Pancasila (Tahun 1966-1998)
Gaya politik yang didasarkan primordialisme pada era Orde Baru sudah mulai ditinggalkan. Yang lebih menonjol adalah gaya intelektual yang pragmatik dalam penyaluran tuntutan. Dimana pada era ini secara material, penyaluran tuntutan lebih dikendalikan oleh koalisi besar (cardinal coalition) antara Golkar dan ABRI, yang pada hakekatnya berintikan teknokrat dan perwira-perwira yang telah kenal teknologi modern.
Sementara itu, proses pengambilan keputusan kebijakan publik yang hanya diformulasikan dalam lingkaran elit birokrasi dan militer yang terbatas sebagaimanaa terjadi dalam tipologi masyarakat birokrasi.Akibatnya masyarakat hanya menjadi objek mobilisasi kebijakan para elit politik karena segala sesuatu telah diputuskan di tingkat pusat dalam lingkaran elit terbatas.
Kultur ABS (asal bapak senang) juga sangat kuat dalam era ini.Sifat birokrasi yang bercirikan patron-klien melahirkan tipe birokrasi patrimonial, yakni suatu birokrasi dimana hubungan-hubungan yang ada, baik intern maupun ekstern adalah hubungan antar patron dan klien yang sifatnya sangat pribadi dan khas.
Dari penjelasan diatas, mengindikasikan bahwa budaya politik yang berkembang pada era Orde Baru adalah budaya politik subjek.Dimana semua keputusan dibuat oleh pemerintah, sedangkan rakyat hanya bisa tunduk di bawah pemerintahan otoriterianisme Soeharto. Kalaupun ada proses pengambilan keputusan hanya sebagai formalitas karena yang keputusan kebijakan publik yang hanya diformulasikan dalam lingkaran elit birokrasi dan militer.
Di masa Orde Baru kekuasaan patrimonialistik telah menyebabkan kekuasaan tak terkontrol sehingga negara menjadi sangat kuat sehingga peluang tumbuhnya civil society terhambat.  Contoh budaya politik Neo Patrimonialistik adalah :
a.Proyek di pegang pejabat.
b.Promosi jabatan tidak melalui prosedur yang berlaku (surat sakti).
c.Anak pejabat menjadi pengusaha besar, memanfaatkan kekuasaan orang tuanya dan mendapatkan perlakuan istimewa.
d.Anak pejabat memegang posisi strategis baik di pemerintahan maupun politik.
4.Era Reformasi (Tahun 1998-Sekarang)
Budaya politik yang berkembang pada era reformasi ini adalah budaya politik yang lebih berorientasi pada kekuasaan yang berkembang di kalangan elit politik.Budaya seperti itu telah membuat struktur politik demokrasi tidak dapat berjalan dengan baik.Walaupun struktur dan fungsi-fungsi sistem politik Indonesia mengalami perubahan dari era yang satu ke era selanjutnya, namun tidak pada budaya politiknya.Menurut Karl D. Jackson dalam Budi Winarno (2008), budaya Jawa telah mempunyai peran yang cukup besar dalam mempengaruhi budaya politik yang berkembang di Indonesia.Relasi antara pemimpin dan pengikutnya pun menciptakan pola hubungan patron-klien (bercorak patrimonial).Kekuatan orientasi individu yang berkembang untuk meraih kekuasaan dibandingkan sebagai pelayan publik di kalangan elit merupakan salah satu pengaruh budaya politik Jawa yang kuat.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Agus Dwiyanto dkk dalam Budi Winarno (2008) mengenai kinerja birokrasi di beberapa daerah, bahwa birokrasi publik masih mempersepsikan dirinya sebagai penguasa daripada sebagai abdi yang bersedia melayani masyarakat dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari perilaku para pejabat dan elit politik yang lebih memperjuangkan kepentingan kelompoknya dibandingkan dengan kepentingan rakyat secara keseluruhan.
Dengan menguatnya budaya paternalistik, masyarakat lebih cenderung mengejar status dibandingkan dengan kemakmuran.Reformasi pada tahun 1998 telah memberikan sumbangan bagi berkembangnya budaya poltik partisipan, namun kuatnya budaya politik patrimonial dan otoriterianisme politik yang masih berkembang di kalangan elit politik dan penyelenggara pemerintahan masih senantiasa mengiringi. Walaupun rakyat mulai peduli dengan input-input politik, akan tetapi tidak diimbangi dengan para elit politik karena mereka masih memiliki mentalitas budaya politik sebelumnya. Sehingga budaya politik yang berkembang cenderung merupakan budaya politik subjek-partisipan.

Menurut Ignas Kleden dalam Budi Winarno (2008), terdapat lima preposisi tentang perubahan politik dan budaya politik yang berlangsung sejak reformasi 1998, antara lain:
1.      Orientasi Terhadap kekuasaan
Misalnya saja dalam partai politik, orientasi pengejaran kekuasaan yang sangat kuat dalam partai politik telah membuat partai-partai politik era reformasi lebih bersifat pragmatis.
2.      Politik mikro vs politik makro
Politik Indonesia sebagian besar lebih berkutat pada politik mikro yang terbatas pada hubungan-hubungan antara aktor-aktor politik, yang terbatas pada tukar-menukar kepentingan politik.Sedangkan pada politik makro tidak terlalu diperhatikan dimana merupakan tempat terjadinya tukar-menukar kekuatan-kekuatan sosial seperti negara, masyarakat, struktur politik, sistem hukum, civil society, dsb.
3.      Kepentingan negara vs kepentingan masyarakat
Realitas politik lebih berorientasi pada kepentingan negara dibandingkan kepentingan masyarakat.
4.      Bebas dari kemiskinan dan kebebasan beragama
5.      Desentralisasi politik
Pada kenyataannya yang terjadi bukanlah desentralisasi politik, melainkan lebih pada berpindahnya sentralisme politik dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
Dengan demikian, budaya politik era reformasi tetap masih bercorak patrimonial, berorientasi pada kekuasaan dan kekayaan, bersifat sangat paternalistik, dan pragmatis.Hal ini menurut Soetandyo Wignjosoebroto dalam Budi Winarno (2008) karena adopsi sistem politik hanya menyentuh pada dimensi struktur dan fungsi-fungsi politiknya, namun tidak pada budaya politik yang melingkupi pendirian sistem politik tersebut.

Referensi:
Kantaprawira, Rusadi. 2006. Sistem Politik Indonesia Suatu Model Pengantar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke X.
Marijan, Kacung. 2010. Sistem Politik Indonesia: Konsolidasi Demokrasi Pasca Orde Baru. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Winarno, Budi. 2008. Sistem Politik Indonesia Era Reformasi. Yogyakarta: Media Pressindo.

PENERAPAN HUKUM ARCHIMEDES


Penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
a. Hidrometer
            Hidrometer adalah alat untuk mengukur massa jenis zat cair. Alat ini digunakan utuk mengetahui bahwa air accu sudah tidak dapat digunakan.lagi. Penggunaan Hidrometer , yaitu mencelupkan nya pada zat cair yang yang akan diukur massa jenisnya.

b. Jembatan Ponton
              Jembatan ponton dibuat dari drum-drum berongga yang dijajarkan melintang aliran sungai. Jembatan ponton dibuat dengan memanfaatkan hukum Archimedes. Volume air yang dipindahkan menghasilkan gaya apung yang mampu menahan berat drum dan benda-benda yang melintas diatasnya. Setiap drum penyusun jembatan harus tertutup agar air tidak dapat masuk kedalamnya.


c.Kapal Selam
          Kapal selam dapat diposisikan mengapung,melayang,dan tenggelam di dalam air laut. Oleh karena itu, kapal selam sangat cocok digunakan dalam bidang militer dan penelitian. Bentuk badan kapal selam dirancang agar dapat melayang,mengapung,dan telenggelam dalam air. Selain itu, dirancang untuk menahan tekanan air dikedalaman laut.
        Badan kapal selam diberi rongga udara yang berfungsi sebagai tempat masuk dan keluarnya air atau udara. Rongga udara terletak di lambing kapal. Rongga tersebut dilengkapi dengan katup bagian atas dan bawahnya.
      Ketika rongga terisi udara, volume air yang dipindahakan sama dengan berat kapal, kapal selam mengapung. Ketika rongga katup atas dan bawah pada rongga kapal dibuka, udara dalam rongga keluar atau air massuk mengisi rongga tersebut. Akibatnya, kapal selam mulai tenggelam. Katup akan ditutup jika kapal selam telah mencapai kedalaman yang diinginkan. Dalam keadaan tersebut, kapal selam dalam keadaan melayang. Jika katup udara pada rongga dibuka kembali, volume air dalam rongga akan bertanbah sehingga kapal selam akan tenggelam.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgE8owLiTwskrJ97vk_lF__3K3F9ULjeG_trW0UwwGVx4pFjXjjVA1OnNnAnz5Cii5VUTbBgOstnXWJSoUAwsjGzYDdIC8r6cMSB5Fr_lsIZ17kK9eoZ9fwyxljL3mJw0BmxjvCkpAhftBU/s200/kapal+selam+terapung.jpeg
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk7oABoogNhEuN0N7LfJ7ZAKK745xkpYWl9lCtw1Tzd-Of1e670kh3gkv-_P3s8I_t8TNlUxlMeFE5kSjxwdSv40bNiqPi0iSjh_zTnfZ0VC4rMjU8n3AG7_2WX_IiPq4_LXuMfi1KwdqE/s200/kapal+tenggelem.jpeg
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXImyuD403Ii4oLx70LD8cwS9culdO-KNIZxjPe1SQEdeJhVbVbkpBwMPSyX5oNs0JuNmgusXGf1zlb2ycsqsIOLz8avoGKdX8kqYxipxg-mKTovwpZbIbNInzAbrROjFQKBNEe_HsyTw6/s200/kapal+melayang.jpeg







             Jika kapal selam akan muncul ke permukaan dari keadaan tenggelam, air dalam rongga dipompa keluar sehingga rongga hanya terisi udara. Dengan demikian, kapal selam mengalami gaya apung sama dengan berat kapal selam. Akibatnya, kapal selam akan naik ke permukaan dan mengapung.

d.Balon Udara
           Balon udara adalah penerapan prinsip Archimedes di udara. Balon udara harus diisi dengan gas yang bermassa jenis lebih kecil dari massa jenis udara atmosfer, sehingga, balon udara dapat terbang karena mendapat gaya keatas, misalnya diisi udara yang dipanaskan

Template by:

Free Blog Templates